بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Minggu, 21 Juli 2013

 
Allah telah menetapkan satu jalan untuk sampai pada pemerintahan dan penerapan Islam. Allah SWT berfirman:
“Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan menceraiberaikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia Memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-An’âm [6] : 153).

Ketika Rasulullah saw ditawari kekuasaan dengan jalan yang tidak sesuai syariah, maka beliau bersabda: “Demi Allah, wahai paman! Sekiranya mereka menaruh matahari di tangan kananku dan bulan di sebelah kiriku, dengan syarat aku harus meninggalkan urusan (agama Islam) ini, niscaya aku tidak akan meninggalkannya, sampai Allah memenangkannya, atau aku binasa dalam mempertahankannya.”

Akan tetapi mereka telah meninggalkan jalan Tuhan mereka, dan sebaliknya mereka mengikuti jalan-jalan Barat sejengkal demi sejengal, dan sehasta demi sehasta. Bahkan mereka menjadikan demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang melebihi sistem pemerintahan yang diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Sehingga menjadi keniscayaan bagi Allah untuk tidak menolong orang yang juga tidak menolong agama-Nya, meskipun ia shalat, puasa dan menyatakan diri sebagai seorang Muslim.

Dalam hal ini, mengapa mereka tidak mengambil pelajaran dari apa yang terjadi pada saudara-saudara mereka di FIS, di Aljazair pada awal tahun sembilan puluhan abad yang lalu, ketika mereka berpikir bahwa sampainya mereka pada kekuasaan melalui permainan demokrasi akan mengokohkan kekuasaannya, namun militer yang loyal pada Barat dan mereka yang mematuhi setiap perintahnya, segera berbalik menunjukkan kebohongan demokrasi. Kemudian mereka menggulingkan FIS, melakukan pembantaian, penyiksaan dan pengusiran terhadap jutaan orang, dimana semua itu dilakukan untuk menjaga kepentingan Barat dan penjajahannya terhadap negeri-negeri kaum Muslim. Dan itu pula yang dilakukan militer Mesir yang loyal pada Barat, mereka telah berbalik melawan boneka Barat juga, sebab tujuan yang karenanya ia buat telah habis.

Untuk itu, kami menyerukan kepada saudara-saudara kami di kelompok-kelompok Islamis agar membuang demokrasi dan sekulerisme, serta menyerukan kepada mereka untuk tidak menerima kecuali Khilafah ala minhajin nubuwah dengan nushrah (dukungan) dari ahlul quwah (pemilik kekuatan), guna mengembalikan sejarah perjalanan kaum Muslim yang pertama sebagai umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia.

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 10/7/2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar